Lima Puisi oleh Y. Thendra BP

Raun-Raun yuk kita raun-raun, kau dan aku, ketika bintang-bintang keluar dari langit berlubang, seperti dara jelita menyisir rambutnya di tingkap terbuka. yuk jalan-jalan, melewati hibuk tenda-tenda pecel lele dan nasi goreng, bercakap-cakap di atas motor pinjaman, dari satu lampu merah ke lain lampu merah, kiri jalan terus… kita orang baru di kota ini, jalan datang […]

Read more "Lima Puisi oleh Y. Thendra BP"

Dua Puisi oleh Intan Febriani

surat 8 Barangkali perasaanku padamu, Babul, tidak ada duplikatnya di jagad ini. Kita bertemu tak kurang dari delapan belas tahun lalu tanpa sempat saling mengenal; tapi hingga pagi sepagi ini, aku kuat merindu ingin menjabat tanganmu atau mencermati belahan rambutmu. Kau di mana sekarang, Babul? Aku mengingatmu sebagai bocah berkulit legam dengan rambut yang selalu […]

Read more "Dua Puisi oleh Intan Febriani"

Lima Puisi oleh Festi Noverini

lost in translation mungkin aku akan menemani kota ini mati sepi dan sendiri.       mantengin layar 16 dari 24 jam hari ini kuhabiskan maraton memandangi layar. layar laptop, layar handphone, kembali ke laptop, kembali ke handphone, pindah ke layar TV sejenak (untuk mengintip apakah episode FTV SCTV kali ini menarik), makan, mandi, gegoleran, […]

Read more "Lima Puisi oleh Festi Noverini"

Lima Puisi oleh Farhanah

Berserakan Malam mengeras, semen Stasiun Sudirman yang dingin. Pakai semaumu, tangan yang di-barcode dan dipajang di rak-rak Sevel yang tersebar di sepanjang rel commuter line. Tarik ke kasir, juga available di Indomaret dan Alfamart yang tak pernah rela berjauhan. Tak ada kau di wikihow, bagaimana cara hadapi orang depresi, enter! Manusia-manusia yang menggigil bagi server […]

Read more "Lima Puisi oleh Farhanah"

Enam Puisi oleh Mikael Johani

les archives de l’arrondissement voie et batiments de mangga besar quest-ce que cest cest un cest un sais pas di luar budak budak menunggu dengan kuda dan dedak di dalam tuan tuan membalur kambing marrakesh dengan kecap quest-ce que cest cest un cest un sais pas fotoin dong cyin apakah ART-mu bisa dimintai tolong quest-ce […]

Read more "Enam Puisi oleh Mikael Johani"

Tiga Puisi oleh Waraney Herald Rawung

Fuck poetry, baby Fuck poetry, baby. Lupakan naskah pengayaan sastra nusantara yang harus kau selesaikan besok pagi. Aku sudah siap dengan seragam sembalap penantang maut dari kulit biri-biri yang kau jahit bulan lalu. Kau sudah janji membaluri lengkung pinggang panggulmu dengan madu. Asli. Bukan palsu. Jangan lupa fotokopi. Sisakan satu untukku. Fuck poetry, baby. Novel […]

Read more "Tiga Puisi oleh Waraney Herald Rawung"

Enam Puisi oleh Yoshi Febrianto

tak ada yang bisa kau lakukan, selain… tak ada yang bisa kau lakukan saat metromini tampak perlahan di cakrawala, selain menunjuk ke arah metromini tersebut sambil berharap masih ada kursi tersisa lalu kau tak percaya diri, kau lihat lagi, pakai apa hari ini karena metromini sering sombong pada putih abu-abu tak ada yang bisa kau […]

Read more "Enam Puisi oleh Yoshi Febrianto"

Satu Puisi oleh TS Pinang

Spasi Hijau sepanjang usia kota kami, kian renta ia dengan keriput di wajahnya. uban berwarna abu di dinding-dinding gedung, kaki-kaki jembatan, dan serabut retakan serupa selulit di kulitnya yang bangka. sepanjang usianya kota kami menjadi halaman yang kian penuh tulisan. berjejalan di spanduk-spanduk, rambu-rambu, graffiti dan pamflet-pamflet. bergelantungan di tiang-tiang telefon dan papan-papan reklame. tulisan […]

Read more "Satu Puisi oleh TS Pinang"

Enam Puisi oleh Mumu Aloha

Sebuah Pengakuan Dosa Hari Minggu makan sapo tahu Cinta pergi pada Senin pagi Pulang kerja nongkrong di mana? Brondong Sency lucu-lucu Mau beli sepatu malah dapat baju Dan selalu ada celana yang menggoda Umur kepala tiga tingkah remaja Tapi apa arti usia jika yang dicari sama Beli buku sastra untuk apa? Patah hati itu biasa […]

Read more "Enam Puisi oleh Mumu Aloha"